Naskah Drama Cinderella
oleh : Nurul Hayati
oleh : Nurul Hayati
1. Properti
o
Mahkota Pangeran dan Cinderella
o
Sayap, tongkat dan mahkota Peri
o
Sepatu Kaca Cinderella
o
Surat Undangan Kerajaan
o
Jam Dinding Kerajaan
o
Sebuah Kursi Raja
o
Dua Buah Kursi Sebagai Kereta
Kencana
o
Dua Buah pedang pengawal
(mainan)
o Ember dan Kain pel
o Dll. (yang dibutuhkan)
2.
Sinopsis Cerita
Di sebuah negeri, di suatu kerajaan hiduplah seorang pangeran yangdiperintahkan
oleh Raja dan Ratu untuk segera mencari calon pendamping hidup. Akhirnya
kerajaan tersebut hendak mengedarkan undangan di negeri tersebut pada setiap
rumah yang memiliki anak gadis, dan diminta agar setiap gadis-gadis itu
mengikuti pesta besar yang diadakan oleh kerajaan dalam rangka mencari pasangan
hidup yang cantik lagi baik untuk sang Pangeran. Semua gadis di negeri itu pun
menghadiri dengan harapan besar bisa terpilih menjadi pasangan hidup sang
pangeran. Begitu pun Cinderella, seorang gadis cantik dan baik juga ingin
mengikuti pesta tersebut, Cinderella tinggal bersama seorang Ibu dan dua orang
kakak tiri yang sangat jahat kepadanya setelah ayahnya meninggal duni.Dan dia pun
tak diizinkan oleh Ibu dan dua kakak tirinya untuk mengikuti pesta besar
Kerajaan tersebut . . . . Mari kita saksikan drama berikut untuk mengetahui
bagaimana cerita yang sesungguhnya.
3.
Naskah Drama
Pagi hari di rumah Cinderella, Cinderella sedang mengepel lantai
rumahnya. Tiba-tiba dengan sengaja si Bungsu berjalan melewati depan Cinderella
dan sengaja menjatuhkan diri.
Si Bungsu :
Ouuuuhhhhh! (Jatuh terpeleset di lantai tepat di depan Cinderella saat Cinderella
sedang mengepel lantai, ember dan kain pel pun terlempar jauh).. Mamaaaaaaaaa…
Mamaaa… tolong akuuuuuu
Cinderella :Bungsuuu…!
(menghampiri Si Bungsu yang jatuh untuk menolong dan membantunya berdiri)
Si Bungsu :
Heyyy… jangan pegang-pegang aku, gembelll. Aku tidak sudi kamu menyentuhku. Pergi
sana…. (mendorong Cinderella hingga ia jatuh) Aduhhhh mamaaaa sakiiiit (kembali
menjerit berpura-pura kesakitan memanggil mamanya)
Akhirnya karena
mendengar teriakan si Bungsu yang sangat keras Ibu Tiri dan Si Sullung pun datang….
Ibu Tiri :
Astagaa sayang… Kamu kenapa? Kok bisa jatuh begini? Kamu gak kenapa-napa kan
sayang?
Si Bungsu :
Gak kenapa-napa gimana ma? Lihat nih tangan, kaki dan badanku jadi lecet
gara-gara terpeleset, sakit maaaa…
Si Sulung :
Kenapa kamu bisa jatuh Bungsu?
Si Bungsu :
Ini semua gara-gara Cinderella kak, anak gembel yang menjijikkan itu. Gara-gara
dia aku jadi jatuh dan terkena bekas pelnya yang sangat menjijikkan ini… Mama
dan Kakak harus kasih pelajaran buat dia.
Ibu Tiri :
Oooohhh jadi ini gara-gara kamu (memandang Cinderella dengan tatapan sinis).
Dasar anak gembel sini kamu… (menarik rambut Cinderella dengan begitu kejam). Kurang
ajar kamu yaa.. berani-beraninya kamu sengaja menjatuhkan Si Bungsu. (menjambak
rambut Cinderella)
Cinderella :
Aduuhhh maa… Maaf ma.. aku tidak sengaja ma, aku tidak sengaja. Aku tadi sedang
mengepel lantai, tapi tiba-tiba si Bungsu lewat di depanku dan akhirnya
terjatuh. Maafkan aku maa (membela diri sambil memegang rambutnya yang tengah
dijambak Ibu Tirinya)
Si Bungsu :
Alaahhh… Alasanmu saja Cinderella (menyanggah pembelaan Cinderella) Udahlah maa
jangan percaya sama dia, itu Cuma alasannya saja ma. Dia itu emang anak gembel
yang tidak tahu sopan santun. (Sambil meletakkan tangannya di kedua
pinggangnya)
Ibu Tiri :
Hmmmm…. Dasar kamu ya Cinderella. Tidak tahu terima kasih, sudah bagus kami
masih mau mengajakmu tinggal di rumah ini dan memberimu makan. Ternyata kamu
kini semakin bertingkah ya??? (mengangkat dagu Cinderella dan kemudian
melepasnya kembali dengan kasar)
Cinderella :
Maaf maa. Tapi aku memang benar-benar tidak sengaja, aku mohon maa maafkan aku.
(memohon-mohon di hadapan mamanya dengan berlutut di kakinya)
Ibu Tiri :
Jangan kau berani menyentuh kakiku anak gembel. Huuhhh (menendang Cinderella
dengan kejamnya)
Tiba-tiba dalam
keributan itu tibalah seorang pengawal kerajaan di rumah tersebut dan mengetuk
pintu rumah.
Tok…tok…tokkkk
(suara pintu rumah diketuk)
Ibu Tiri : ada yang mengetuk pintu
rumah, sepertinya ada tamu. Hei Cinderella. Bukakan pintu rumah sana cepat.
Atas perintah Ibu Tirinya, Cinderella segera pergi membuka pintu
rumahnya. Ibu dan dua kakak tirinya mengikutinya dari belakang karena begitu
penasaran dengan siapa yang bertamu pagi itu. Cinderella pun membuka pintu
rumahnya.
Pesuruh :
Permisi Nona dan Nyonya. (memandang pada Cinderella, Ibu dan dua orang Kakak
Tirinya (menundukkan badan serempak dengan mengarahkan tangan pada dadanya)
Cinderella : Maaf, anda siapa? Dan mencari
siapa? (Bertanya dengan suara begitu lembut)
Pesuruh :
Saya pesuruh dari kerajaan, saya diperintahkan oleh Pangeran untuk mengantarkan
surat ini bagi para gadis yang ada di seluruh negeri ini untuk menghadiri pesta
sang Pangeran malam ini dalam rangka mencari calon permaisuri bagi sang
Pangeran. (sambil memberikan surat kerajaan tersebut pada Cinderella)
Mendengar
perkataan si Pesuruh, Ibu dan kedua Kakak Tiri Cinderella segera mengahampiri
si Pesuruh itu.
Ibu Tiri :
Benarkah apa yang telah anda katakan tadi? Dan apa sebenarnya isi surat ini?
(merampas surat tersebut dari tangan Cinderella)
Pesuruh :
Silakan anda membacanya sendiri. Dan diharapkan ketiga anak gadis anda ini
dapat menghadiri pesta tersebut.
Ibu Tiri :
Ohh pastiiii. Pasti kami akan hadir tepat waktu. (dengan senyum gembira yang
tiada taranya)
Pesuruh :
Baiklah Nyonya, saya permisi. (menundukkan badan serempak dengan mengarahkan
tangan pada dadanya)
Ibu Tiri :
Yaaa.. yaa. Terima kasih telah mengantarkan surat ini.
Pesuruh :
Iya Nyonya.
Akhirnya si Pesuruh itu pun telah pergi….
Ibu Tiri :
Oke sayang. Sekarang waktunya kalian berdua mencari dan memilih gaun yang
paling bagus dan paling cantik… (Berbicara pada dua orang anaknya Bungsu dan
Sulung)
Si Bungsu :
Oh ia donk maaa.. aku kan harus tampil secantik mungkin malam ini supaya sang
Pangeran memilihku jadi sang Putri yang akan menjadi calon permaisurinya.
Si Sulung :
Hmmm Gak bisa donk, pasti akulah yang paling cantik dan aku yang akan dipilih
oleh pangeran. Hahahahaha
Si Bungsu :
Gak, pasti aku. (mendorong bahu si Sulung)
Si Sulung :
Bukan, tapi akuu. (membalas mendorong si Bungsu)
Si Bungsu :
Tidak bisa, aku yang akan terpilih.(Menjambak rambut si Sulung)
Si Sulung :
Tidak,Pokoknya akuuuu, karena aku yang paling cantik. (Menjambak kembali rambut
si Sulung)
Ibu Tiri :
Heii heii… anak mama jangan bertengkar donk, kalian berdua itu sama-sama cantik
dan menawan dan mama yakin sang Pangeran akan memilih kalian berdua. (berusaha
melerai dan memperbaiki keadaan) Ya sudah sekarang kita ke kamar dan pilih gaun-gaun
tercantik kalian.
Si Sulung & Si Bungsu : Hmm… OKE ma… (serempak
dengan wajah berseri-seri)
Ibu Tiri, Si
Bungsu dan Si Sulung pun berangkat ke kamar mereka dan sibuk mencari dan
memilih gaun mereka. Sedangkan Cinderella sangat sedih dan kembali ke kamarnya.
Dia Berpikir…
Cinderella :Kakak
dan Adik tiriku sedang sibuk memilih gaun mereka untuk pesta nanti malam. Tapi
bagaimana denganku? Aku ingin sekali pergi ke pesta itu. Pasti banyak sekali
gadis-gadis cantik yang hadir dan aku juga ingin sekali melihat wajah pangeran
walau hanya sekali. Hmmm apakah mama akan mengizinkanku mengikuti pesta itu.
Aku akan mencoba meminta izin pada mama.
Akhirnya
Cinderella pun pergi menghampiri Ibu Tirinya yang sedang asyik memilihkan baju
untuk kedua anaknya di kamar mereka.
Cinderella : Mama…
Ibu Tiri : Hei, ngapain kamu kesini, ganggu
urusan kami aja. Ada perlu apa kamu?
Cinderella : Maaf ma, Hmmm aku boleh gak ikut
ke pesta bersama Mama, Bungsu dan Sulung?
Ibu Tiri :
Apaa???? Kamu mau ikut ke pesta?? Kamu sadar gak kamu itu siapa? Kamu itu
gembel. Jadi kamu itu gak pantas untuk bersanding dengan kami.
Si Sulung :
Kamu itu Cuma pembantu dirumah ini. Jadi kamu gak akan ikut dengan kami.
Si Bungsu :
Iya Kamu itu gembel yang menjijikkan, gimana kamu mau ikut dengan baju kumuh
kamu itu.
Ibu Tiri :
Sudah sayang sudahlah. Kita tidak usah bicara panjang lebar dengannya. Kamu
Cinderella, sadar kamu itu siapa? Kamu itu pembantu di rumah ini. Sebentar lagi
kami akan segera mengganti pakaian kami dan akan segera berangkat ke Istana.
Jadi kamu sebagai pembantu di rumah ini harus menyelesaikan semua pekerjaan
dirumah ini sampai selesai.
Si Bungsu :
Iya betul tuh ma. Dan ingat, kamu harus mencuci semua pakaian kotorku.
Si Sulung :
Iya pakaianku juga.
Ibu Tiri :
Tentu saja jangan sampai kamu lupakan pakaian kotorku. Pokoknya kamu harus
menyapu semua halaman depan, samping hingga belakang, mencuci piring dan
mengepel seluruh ruangan di rumah ini
Cinderella :
Tapi maa. Aku ingin sekali mengikuti pesta itu, izinkan aku sekali ini untuk
menghadirinya.
Ibu Tiri :
Tidak bisa. Kamu tidak akan pernah saya izinkan untuk menghadiri pesta itu. Dan
ingat, jangan sampai ada kotoan yang tersisa di rumah ini kami tidak mau
melihat rumah ini masih kotor saat kami pulang nanti.
Si Bungsu :
Kasihan deh kamu Babu…
Si Sulung :
Kasihan sekaliii nasibmu. Hahahahaha..
Ibu Tiri :
Oke sayang , sekarang waktunya kalian mengganti baju kalian, sebentar lagi kita
akan segera berangkat ke istana.
Setelah selesai memakai gaun dan berdandan….
Ibu Tiri : Sayang yuk kita berangkat.
Kereta kita sudah menuggu di depan
Si Sulung dan Bungsu :
Yuuukk maaa….
Akhirnya mereka
telah berangkat kini Cinderella tinggal sendiri di rumah, dan rumah telah sepi.
Dia pun telah putus asa, dia tak mungkin dapat menghadiri pesta besar itu. Dia
sangat sedih.
Dalam
kesendiriannya, sunyi….. dia duduk sendiri di kamarnya…
Cinderella :
Kenapa tak ada seorangpun yang perduli dengan diriku. Ibu, Ayah, aku merindukan
kalian, kini tak ada seorang pun yang menyayangiku. Hikz hikz (menangis)
Tiba-tiba…… Muncullah seorang peri di sampingnya
Peri :
Ada apa gerangan kau menangis wahai Cinderella
Cinderella :
Siapa kau? (Terkejut)
Peri :
Aku Peri wahai Cinderella
Cinderella :
Peri??!! Apa maksudmu? (mundur satu langkah, takut dan ingin menghindar)
Peri :
Kamu tidak perlu takut Cinderella, aku adalah peri yang datang untuk
menolongmu. Aku datang untuk menolong gadis yang baik dan sangat lugu
sepertimu.
Cinderella :
Benarkah yang kau katakan itu?
Peri :
Benar Cinderella
Cinderella :
Kalau memang seperti itu, aku sangat berterima kasih padamu peri.
Peri :
Iya, Lalu jawablah pertanyaanku tadi. Kenapa engkau menangis wahai gadis
cantik?
Cinderella :Periii…
Aku menangis karena aku kasihan pada diriku sendiri, kini tak ada seorang pun yang
mau peduli dengan diriku. Aku kini tak punya saudara ataupun orang tua yang
menyayangiku. Aku memang memiliki Ibu dan dua orang kakak tiri, tapi mereka tak
pernah menganggapku dan menyayangiku
Peri :
Bersabarlah Cinderella, ini semua hanyalah cobaan hidup. Untuk itu aku datang
untuk menolongmu dan aku ingin membuatmu bahagia. Bukankah kamu ingin ke pesta
besar sang Pangeran?
Cinderella :
Bagaimana peri bisa tahu?
Peri :
Kau tidak perlu tahu itu, sekarang peri akan menolongmu agar kamu bisa
menghadiri pesta itu.
Cinderella :
Tapiii… ini sepertinya tidak mungkin peri, karena aku diperintahkan oleh Ibu
Tiri untuk membersihkan seluruh rumah ini.
Peri :
Itu masalah gampang bagiku Cinderella. Biar peri yang akan membersihkannya. Bim
Salabim Abra Kadabra (menggunakan tongkat sihirnya)
Cinderella :
Peri, terima kasih atas pertolonganmu, kamu sangat baik padaku.
Peri :
Iya Cinderella, Kini waktunya kamu bersiap-siap, aku akan merubahmu menjadi
sangat cantik dengan gaunmu.
Cinderella :
Baik Peri.
Peri :
Bim Salabim Abra Kadabra… (sambil Cinderella
berputar)
Cinderella :
Periii, aku kini terlihat sangat cantik sekali. Tapiiii, bagaimanakah dengan
sepatuku. Akankah aku menggunakan sepatu butut ini?
Peri :
Tentu saja tidak Cinderella, bersiaplah Bim Salabim Abra Kadabra.
Cinderella :
Peri kini aku telah benar-benar cantik dengan gaun dan sepatu kaca ini.
Peri :
Sekarang pergilah, inilah kendaraan untukmu. Bim Salabim Abra Kadabra…
(tersedia sebuah kereta kencana dengan seorang pengendaranya)
Cinderella :
Sekali lagi aku sangat berterima kasih padamu peri. Sekarang waktunya aku akan
berangkat ke Istana. (Berlari dengan segera)
Peri :
Tapi tunggu Cinderella (mengehentikan langkah Cinderella) Hanya ada satu pesan
dariku, kamu harus kembali nanti sebelum pukul 12 tengah malam. Karena saat itu
semuanya akan kembali seperti semula.
Cinderella :
Baiklah peri aku akan pergi sekarang. (berlari menuju Kereta Kencana)
Pengendara :
Segera Tuan Putri.
Cinderella :Iya,
Ayo jalan.
Pak…pak..pak..pak…pak… suara kaki kuda kereta kencana
itu.
Di kerajaan….
Ibu Tiri, Bungsu dan Sulung kini tengah berada pada pesta tersebut. Sang
pangeran pun kini tengah duduk di damping oleh tiga orang pengawal dan seorang
pesuruh kerajaan di sampingnya.
Pangeran :
Pengawal.
Pengawal :
Iya tuanku (menundukkan badan serempak dengan mengarahkan tangan pada dadanya)
Pangeran :
Hari ini aku akan menemukan pujaan hati yang kelak akan menjadi permaisuriku.
Jadi kau harus lakukan tugasmu dengan baik. (sambil berdiri dari posisi
duduknya)
Pengawal :
Siap pangeran. (menundukkan badan)
Pesuruh pun mengumumkan akan dimulainya acara
tersebut.
Pesuruh :
Wahai para gadis yang cantik jelita. Tibalah waktunya sang Pangeran akan
menentukan siapakah yang berhak menjadi permaisurinya. Untuk itu pangeran ingin
berdansa dengan para gadis dengan melihat kecantikan, hatinya yang baik dan
kepandaiannya dalam berdansa. Untuk itu kita mulai dansa ini. Saya persilahkan
pada sang pangeran untuk turun dari Kursi kerajaannya.
Akhirnya
pangeran pun turun dan mencoba berdansa dengan para gadis. Setelah berdansa
dengan beberapa gadis tibalah giliran si Bungsu yang diikuti oleh si Sulung dan
ditemani oleh Ibu tirinya.
Bungsu kini
tengah berdansa dengan pangeran, dia tak bisa berdansa sampai-sampai dia
menginjak kaki sang Pangeran…
Pangeran : Aduh.. !!! (kesakitan, sambil
menyentuh kakinya yang terinjak oleh si Bungsu)
Si Bungsu : Ups, maaf pangeran, aku tak
sengaja maaf.
Pangeran : Sudahlah, aku tak mau berdansa
denganmu, kau tak bisa berdansa.
Si Sulung :Hmmm
pangeran, marilah berdansa denganku, aku lebih pandai berdansa ketimbang dia.
(mendekati pangeran dan mendorong Bungsu)
Pangeran :
Baiklah kalau begitu. (memulai dansa dengan Si Sulung)
Akan tetapi si
Sulung pun tak bisa berdansa, cara berdansanya sangat memalukan dan lebih gila
serta lebih tidak bisa daripada Bungsu… Akhirnya membuatnya terjatuh ke lantai
dan membuat malu.
Si Sulung : Aaahhhh…!!! (terjatuh) Pangeran,
bantu akuu..
Pangeran : Tidak, kau sendiri pun ternyata
lebih tidak bisa berdansa.
Si Bungsu : Pangeran berdansa denganku lagi
saja.
Pangeran : Aku tidak mau lagi berdansa
dengan salah satu pun dari kalian berdua.
Dalam percakapan
di antara mereka. Nampaklah Cinderella tepat di pintu kerajaan saat pesta itu..Semua
yang ada di ruangan itu terpesona dengan penampilan Cinderella. Semua menganga,
termasuk Ibu tiri dan dua orang kakak tiri Cinderella. Pangeran pun ikut
terpesona dengan keanggunan Cinderella.
Ibu Tiri, Bungsu
dan Sulung : Haaaaa (menganga
karena terpesona oleh kecantikan Cinderella)
Si Bungsu : Maaa, siapa itu? Kenapa dia
begitu cantik?
Si Sulung : Iya maa, siapakah dia? Dia
cantik layaknya seorang putri.
Ibu Tiri :
Benar sayang memang dia begitu cantik, tapi entahlah mama tidak tahu siapa dia.
(tak mengenali sosok Cinderella)
Pengawal :
Pangeran, sungguh cantiknya wanita itu, siapakah dia? Dan tidakkah pangeran
berkenan untuk mengajaknya berdansa?
Pangeran :
Tentu saja dengan senang hati aku akan mengajaknya berdansa.Wahai pesuruhku.
Pesuruh :Iya
pangeran. (menundukkan badan serempak dengan mengarahkan tangan pada dadanya)
Pangeran :
Sambutlah gadis itu untukku.
Pesuruh :
Baik pangeran. (menundukkan badan)
Akhirnya peruruh itu menghampiri Cinderella…
Pesuruh :
Selamat datang di kerajaan ini wahai tuan putri. Selamat datang di pesta besar
ini. (menundukkan badan)
Cinderella :
Terima kasih telah menyambutku dengan baik.
Akhirnya
Cinderella pun berjalan dengan begitu anggunnya hingga berada tak jauh dari
pangeran. Dan akhirnya pangeran juga ikut datang menghampiri Cinderella.
Pangeran :
Wahai putri. Bersediakah kau berdansa denganku? (menunduk sambil mengulurkan
tangannya pada Cinderella)
Cinderella :
Tentu saja wahai pangeran. (menerima ajakan sang pangeran dan memberikan
tangannya)
Akhirnya sang
pangeran dan Cinderella pun berdansa. Mereka berdansa dengan begitu indahnya
sehingga membuat para hadirin di pesta itu terpukau. Berbeda dengan Ibu dan dua
orang kakak tirinya. Mereka terlihat begitu iri dan dengki.
Tak terasa
setelah sekian lama berdansa. Teng….teng…teng..teng… Jam dinding besar kerajaan
pun berdenting. Cinderella pun tersadar akan suara itu.
Cinderella : Pangeran, maafkan aku, aku harus
segera pergi sekarang.
Pangeran : Kenapa tuan putri? Kita belum
selesai berdansa.
Cinderella :
Maaf pangeran aku harus pergi sekarang,
maafkan aku, selamat tinggal pangeraaannn. (melepaskan tangan sang pangeran dan
berlari keluar dari kerajaan)
Pangeran : Putri tungguuuuuuu (mengejar
Cinderella)
Cinderella terus
berlari menuruni tangga kerajaan dengan tergesa-gesa sehingga salah sebelah
sepatu kacanya terlepas dari kakinya.
Cinderella :
Oh sepatu kacaku. (namun ia tak punya waktu untuk kembali dan mengambilnya, dia
terus berlari menuju kereta kencana)
Pengendara Kereta Kencana : Cepat tuan Putri
Cinderella :
Iya, segera pa, aku tidak ingin kita terlambat.
Pak….pak….pak…pak… Suara Kuda Kereta Kencana itu.
Pangeran :
Putriiii…. Oh putriiiiiii (putus asa dan sia-sia mengejar karena Cinderella
telah berlalu dengan kereta kencananya. Sepatu kaca ini? (terkejut) sepatu kaca
ini milik sang Putri, aku akan menyimpannya, dan aku akan segera menyuruh
pengawalku untuk mencari dan menentukan siapa sesungguhnya pemiliknya, maka
dialah sang Putri yang telah berdansa denganku malam.
Keesokan harinya
saat Cinderella tengah mengepel lantai. Tok tok tok… suara pintu rumah
Cinderella di ketuk.
Ibu Tiri : Cinderelllaaaaaa… Bukakan
pintu rumah . cepaattt
Cinderella : Baik maaa
Setelah pintu
rumah dibuka. Tampaklah seorang pesuruh kereajaan yang tengah berdiri di depan
pintu rumah itu. Ibu tiri Cinderella tengah melihat dari dalam rumah,
mengetahui tamu itu adalah Pengawal kerajaan ia segera keluar bersama dua orang
putrinya si Bungsu dan si Sulung.
Pesuruh : Permisi Nona.
Cinderella : Iya ada perlu apa?
Pesuruh :
Maaf, berkenan dengan ditinggalkannya sangPangeran oleh sang Putri tadi malam, dan
Pangeran pun tidak tahu siapakah sebenarnya Putri itu dan siapa namanya, oleh
karena itu saya dari kerajaan ditugaskan membawa sepatu kaca ini dan
mengepaskan dengan kaki para gadis dari negeri ini, dengan kaki siapa sepatu
kaca ini pas, maka dialah pemiliknya dan dialah yang akan menjadi calon permaisuri
sang Pangeran, karena sepatu kaca ini adalah milik sang Putri yang semalam
telah berdansa dengan sang Pangeran.
Cinderella :
Oh… silakan anda mencoba.
Ibu Tiri :
Heii Cinderella, sekarang kamu masuk ke dapur, kamu tidak penting berada di
sini.Tempatmu hanya di dapur.
Cinderella :
Baik maa… (masuk ke dalam)
Ibu tiri :
Baiklah pak, silakan anda cobakan pada kedua anak saya ini, karena semalam
mereka berdua telah hadir di pesta itu.
Si Sulung :
Biar aku yang lebih dulu mencobanya, karena pasti akan sangat pas dengan kakiku
yang mungil ini.
Pesuruh :
Silakan
Si Sulung :
Hahhh… Koq longgar? Tidak mungkin, ini kan sepatu kacaku.
Si Bungsu :
Hey hey hey…. Tidak mungkin, ini sepatu milikku, jadi akan pas jika aku yang
memakainya… (sambil mencobanya) Haahhhh maaaa. Koq sesak siiihhh…. Gak muat
maaa…
Ibu Tiri :
Koq bisa sih sayang? Gak mungkin, pasti pas koq, coba kamu ulangi lagi.
Si Bungsu :
Aduuhh maa tetap gak bisa, sangat gak muat, sepertinya kakiku terlalu besar.
Si Sulung :
Aduuhhhh. Gimana ini?
Pesuruh :
Maaf nona-nona. Kaki anda berdua tidak cocok dengan sepatu ini. Dan Nyonya saya
rasa Nona yang tadi sepertinya dia juga perlu untuk mencoba sepatu kaca ini.
Ibu Tiri :
Oh, tidak bisa pak. Tidak mungkin, diacuma pembantu di rumah ini. Semalam dia
hanya di rumah, dan dia tidak berangkat ke pesta, jadi tidak ada kemungkinan
bahwa sepatu itu adalah miliknnya.
Pesuruh :
Apa salahnya kalau dia mencobanya, tidak ada salahnya kan nyonya. Agar setiap
gadis di negeri ini telah mencoba sepatu kaca ini.
Tiba-tiba…. Cinderella datang
Pesuruh :
Wahai nona, saya perkenankan anda untuk mencoba sepatu kaca ini.
Cinderella :
Sungguh?
Pesuruh :
Iya Nona
Cinderella :
Baiklah
Si Sulung :
Maaa ini tidak bisa maa. Gembel itu tidak boleh mencoba sepatu kaca itu.
Si Bungsu :
Iya maaa
Ibu Tiri :
Sudahlah sayang, diam saja, mama yakin koq sepatu itu juga gak akan pas di
kakinya.
Setelah
Cinderella mencoba mengenakan sepatu kaca itu, ternyata sepatu kaca itu sangat
pas dikaki Cinderella.
Pesuruh : Waw, benar-benar pas, Wahai
nona, sepatu ini sangat pas di kakimu.
Ibu Tiri :
Tidak mungkiiiiiinn, ini tidak mungkin, tidak mungkin sepatu iti miliknya,
semalam ia tidak pergi ke pesta.
Namun,
Cinderella pun mengeluarkan pasangan sebelah dari sepatu kaca itu dan
menggunakan kedua-duanya. Pengawal itu
semakin yakin sedangkan Ibu dan dua orang kakak tirinya semakin tidak percaya
dan bingung.
Pesuruh :
Wahai nona ternyata kaulah pemilik sepatu ini. Dan kau lah Tuan Putri yang
selama ini dicari oleh sang Pangeran.
Tak disangka
pangeran telah datang, keluar dari kereta kencana yang sudah sejak tadi parkir
di depan rumah itu.
Pangeran : Putri, kaulah yang kucari selama
ini, akhirnya aku menemukanmu…
Cinderella : Iya Pangeran.
Pangeran : Putri…
Cinderella : Pangeran… (Berpegangan tangan)
Akhirnya sang
Pangeran kini menemukan calon permaisurinya, akhirnya mereka pun menikah dan
menempuh hidup baru di kerajaan itu. Cinderella kini hidup bahagia bersama sang
Pangeran menjadi pendamping hidup Pangeran.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar