Minggu, 11 Agustus 2013

Naskah Drama


Naskah Drama Cinderella
oleh : Nurul Hayati
1. Properti
o   Mahkota Pangeran dan Cinderella
o   Sayap, tongkat dan mahkota Peri
o   Sepatu Kaca Cinderella
o   Surat Undangan Kerajaan
o   Jam Dinding Kerajaan
o   Sebuah Kursi Raja
o   Dua Buah Kursi Sebagai Kereta Kencana
o   Dua Buah pedang pengawal (mainan)
o   Ember dan Kain pel
o   Dll. (yang dibutuhkan)

2.      Sinopsis Cerita
Di sebuah negeri, di suatu kerajaan hiduplah seorang pangeran yangdiperintahkan oleh Raja dan Ratu untuk segera mencari calon pendamping hidup. Akhirnya kerajaan tersebut hendak mengedarkan undangan di negeri tersebut pada setiap rumah yang memiliki anak gadis, dan diminta agar setiap gadis-gadis itu mengikuti pesta besar yang diadakan oleh kerajaan dalam rangka mencari pasangan hidup yang cantik lagi baik untuk sang Pangeran. Semua gadis di negeri itu pun menghadiri dengan harapan besar bisa terpilih menjadi pasangan hidup sang pangeran. Begitu pun Cinderella, seorang gadis cantik dan baik juga ingin mengikuti pesta tersebut, Cinderella tinggal bersama seorang Ibu dan dua orang kakak tiri yang sangat jahat kepadanya setelah ayahnya meninggal duni.Dan dia pun tak diizinkan oleh Ibu dan dua kakak tirinya untuk mengikuti pesta besar Kerajaan tersebut . . . . Mari kita saksikan drama berikut untuk mengetahui bagaimana cerita yang sesungguhnya.

3.      Naskah Drama
Pagi hari di rumah Cinderella, Cinderella sedang mengepel lantai rumahnya. Tiba-tiba dengan sengaja si Bungsu berjalan melewati depan Cinderella dan sengaja menjatuhkan diri.
Si Bungsu           : Ouuuuhhhhh! (Jatuh terpeleset di lantai tepat di depan Cinderella saat Cinderella sedang mengepel lantai, ember dan kain pel pun terlempar jauh).. Mamaaaaaaaaa… Mamaaa… tolong akuuuuuu
Cinderella          :Bungsuuu…! (menghampiri Si Bungsu yang jatuh untuk menolong dan membantunya berdiri)
Si Bungsu           : Heyyy… jangan pegang-pegang aku, gembelll. Aku tidak sudi kamu menyentuhku. Pergi sana…. (mendorong Cinderella hingga ia jatuh) Aduhhhh mamaaaa sakiiiit (kembali menjerit berpura-pura kesakitan memanggil mamanya)
Akhirnya karena mendengar teriakan si Bungsu yang sangat keras Ibu Tiri dan Si Sullung pun datang….
Ibu Tiri                 : Astagaa sayang… Kamu kenapa? Kok bisa jatuh begini? Kamu gak kenapa-napa kan sayang?
Si Bungsu           : Gak kenapa-napa gimana ma? Lihat nih tangan, kaki dan badanku jadi lecet gara-gara terpeleset, sakit maaaa…
Si Sulung             : Kenapa kamu bisa jatuh Bungsu?
Si Bungsu           : Ini semua gara-gara Cinderella kak, anak gembel yang menjijikkan itu. Gara-gara dia aku jadi jatuh dan terkena bekas pelnya yang sangat menjijikkan ini… Mama dan Kakak harus kasih pelajaran buat dia.
Ibu Tiri                 : Oooohhh jadi ini gara-gara kamu (memandang Cinderella dengan tatapan sinis). Dasar anak gembel sini kamu… (menarik rambut Cinderella dengan begitu kejam). Kurang ajar kamu yaa.. berani-beraninya kamu sengaja menjatuhkan Si Bungsu. (menjambak rambut Cinderella)
Cinderella          : Aduuhhh maa… Maaf ma.. aku tidak sengaja ma, aku tidak sengaja. Aku tadi sedang mengepel lantai, tapi tiba-tiba si Bungsu lewat di depanku dan akhirnya terjatuh. Maafkan aku maa (membela diri sambil memegang rambutnya yang tengah dijambak Ibu Tirinya)
Si Bungsu           : Alaahhh… Alasanmu saja Cinderella (menyanggah pembelaan Cinderella) Udahlah maa jangan percaya sama dia, itu Cuma alasannya saja ma. Dia itu emang anak gembel yang tidak tahu sopan santun. (Sambil meletakkan tangannya di kedua pinggangnya)
Ibu Tiri                 : Hmmmm…. Dasar kamu ya Cinderella. Tidak tahu terima kasih, sudah bagus kami masih mau mengajakmu tinggal di rumah ini dan memberimu makan. Ternyata kamu kini semakin bertingkah ya??? (mengangkat dagu Cinderella dan kemudian melepasnya kembali dengan kasar)
Cinderella          : Maaf maa. Tapi aku memang benar-benar tidak sengaja, aku mohon maa maafkan aku. (memohon-mohon di hadapan mamanya dengan berlutut di kakinya)
Ibu Tiri                 : Jangan kau berani menyentuh kakiku anak gembel. Huuhhh (menendang Cinderella dengan kejamnya)

Tiba-tiba dalam keributan itu tibalah seorang pengawal kerajaan di rumah tersebut dan mengetuk pintu rumah.
Tok…tok…tokkkk (suara pintu rumah diketuk)
Ibu  Tiri                 : ada yang mengetuk pintu rumah, sepertinya ada tamu. Hei Cinderella. Bukakan pintu rumah sana cepat.
Atas perintah Ibu Tirinya, Cinderella segera pergi membuka pintu rumahnya. Ibu dan dua kakak tirinya mengikutinya dari belakang karena begitu penasaran dengan siapa yang bertamu pagi itu. Cinderella pun membuka pintu rumahnya.
Pesuruh               : Permisi Nona dan Nyonya. (memandang pada Cinderella, Ibu dan dua orang Kakak Tirinya (menundukkan badan serempak dengan mengarahkan tangan pada dadanya)
Cinderella            : Maaf, anda siapa? Dan mencari siapa? (Bertanya dengan suara begitu lembut)
Pesuruh               : Saya pesuruh dari kerajaan, saya diperintahkan oleh Pangeran untuk mengantarkan surat ini bagi para gadis yang ada di seluruh negeri ini untuk menghadiri pesta sang Pangeran malam ini dalam rangka mencari calon permaisuri bagi sang Pangeran. (sambil memberikan surat kerajaan tersebut pada Cinderella)
Mendengar perkataan si Pesuruh, Ibu dan kedua Kakak Tiri Cinderella segera mengahampiri si Pesuruh itu.
Ibu Tiri                                  : Benarkah apa yang telah anda katakan tadi? Dan apa sebenarnya isi surat ini? (merampas surat tersebut dari tangan Cinderella)
Pesuruh               : Silakan anda membacanya sendiri. Dan diharapkan ketiga anak gadis anda ini dapat menghadiri pesta tersebut.
Ibu Tiri                  : Ohh pastiiii. Pasti kami akan hadir tepat waktu. (dengan senyum gembira yang tiada taranya)
Pesuruh               : Baiklah Nyonya, saya permisi. (menundukkan badan serempak dengan mengarahkan tangan pada dadanya)
Ibu Tiri                  : Yaaa.. yaa. Terima kasih telah mengantarkan surat ini.
Pesuruh               : Iya Nyonya.
Akhirnya si Pesuruh itu pun telah pergi….
Ibu Tiri                  : Oke sayang. Sekarang waktunya kalian berdua mencari dan memilih gaun yang paling bagus dan paling cantik… (Berbicara pada dua orang anaknya Bungsu dan Sulung)
Si Bungsu            : Oh ia donk maaa.. aku kan harus tampil secantik mungkin malam ini supaya sang Pangeran memilihku jadi sang Putri yang akan menjadi calon permaisurinya.
Si Sulung              : Hmmm Gak bisa donk, pasti akulah yang paling cantik dan aku yang akan dipilih oleh pangeran. Hahahahaha
Si Bungsu            : Gak, pasti aku. (mendorong bahu si Sulung)
Si Sulung              : Bukan, tapi akuu. (membalas mendorong si Bungsu)
Si Bungsu            : Tidak bisa, aku yang akan terpilih.(Menjambak rambut si Sulung)
Si Sulung              : Tidak,Pokoknya akuuuu, karena aku yang paling cantik. (Menjambak kembali rambut si Sulung)
Ibu Tiri                  : Heii heii… anak mama jangan bertengkar donk, kalian berdua itu sama-sama cantik dan menawan dan mama yakin sang Pangeran akan memilih kalian berdua. (berusaha melerai dan memperbaiki keadaan) Ya sudah sekarang kita ke kamar dan pilih gaun-gaun tercantik kalian.
Si Sulung & Si Bungsu : Hmm… OKE ma… (serempak dengan wajah berseri-seri)
Ibu Tiri, Si Bungsu dan Si Sulung pun berangkat ke kamar mereka dan sibuk mencari dan memilih gaun mereka. Sedangkan Cinderella sangat sedih dan kembali ke kamarnya. Dia Berpikir…
Cinderella              :Kakak dan Adik tiriku sedang sibuk memilih gaun mereka untuk pesta nanti malam. Tapi bagaimana denganku? Aku ingin sekali pergi ke pesta itu. Pasti banyak sekali gadis-gadis cantik yang hadir dan aku juga ingin sekali melihat wajah pangeran walau hanya sekali. Hmmm apakah mama akan mengizinkanku mengikuti pesta itu. Aku akan mencoba meminta izin pada mama.
Akhirnya Cinderella pun pergi menghampiri Ibu Tirinya yang sedang asyik memilihkan baju untuk kedua anaknya di kamar mereka.
Cinderella            : Mama…
Ibu Tiri                  : Hei, ngapain kamu kesini, ganggu urusan kami aja. Ada perlu apa kamu?
Cinderella            : Maaf ma, Hmmm aku boleh gak ikut ke pesta bersama Mama, Bungsu dan Sulung?
Ibu Tiri                                  : Apaa???? Kamu mau ikut ke pesta?? Kamu sadar gak kamu itu siapa? Kamu itu gembel. Jadi kamu itu gak pantas untuk bersanding dengan kami.
Si Sulung              : Kamu itu Cuma pembantu dirumah ini. Jadi kamu gak akan ikut dengan kami.
Si Bungsu            : Iya Kamu itu gembel yang menjijikkan, gimana kamu mau ikut dengan baju kumuh kamu itu.
Ibu Tiri                  : Sudah sayang sudahlah. Kita tidak usah bicara panjang lebar dengannya. Kamu Cinderella, sadar kamu itu siapa? Kamu itu pembantu di rumah ini. Sebentar lagi kami akan segera mengganti pakaian kami dan akan segera berangkat ke Istana. Jadi kamu sebagai pembantu di rumah ini harus menyelesaikan semua pekerjaan dirumah ini sampai selesai.
Si Bungsu            : Iya betul tuh ma. Dan ingat, kamu harus mencuci semua pakaian kotorku.
Si Sulung              : Iya pakaianku juga.
Ibu Tiri                  : Tentu saja jangan sampai kamu lupakan pakaian kotorku. Pokoknya kamu harus menyapu semua halaman depan, samping hingga belakang, mencuci piring dan mengepel seluruh ruangan di rumah ini
Cinderella           : Tapi maa. Aku ingin sekali mengikuti pesta itu, izinkan aku sekali ini untuk menghadirinya.
Ibu Tiri                  : Tidak bisa. Kamu tidak akan pernah saya izinkan untuk menghadiri pesta itu. Dan ingat, jangan sampai ada kotoan yang tersisa di rumah ini kami tidak mau melihat rumah ini masih kotor saat kami pulang nanti.
Si Bungsu            : Kasihan deh kamu Babu…
Si Sulung              : Kasihan sekaliii nasibmu. Hahahahaha..
Ibu Tiri                  : Oke sayang , sekarang waktunya kalian mengganti baju kalian, sebentar lagi kita akan segera berangkat ke istana.
Setelah selesai memakai gaun dan berdandan….
Ibu Tiri                                                  : Sayang yuk kita berangkat. Kereta kita sudah menuggu di depan
Si Sulung dan Bungsu     : Yuuukk maaa….
Akhirnya mereka telah berangkat kini Cinderella tinggal sendiri di rumah, dan rumah telah sepi. Dia pun telah putus asa, dia tak mungkin dapat menghadiri pesta besar itu. Dia sangat sedih.
Dalam kesendiriannya, sunyi….. dia duduk sendiri di kamarnya…
Cinderella            : Kenapa tak ada seorangpun yang perduli dengan diriku. Ibu, Ayah, aku merindukan kalian, kini tak ada seorang pun yang menyayangiku. Hikz hikz (menangis)
Tiba-tiba…… Muncullah seorang peri di sampingnya
Peri                        : Ada apa gerangan kau menangis wahai Cinderella
Cinderella            : Siapa kau? (Terkejut)
Peri                        : Aku Peri wahai Cinderella
Cinderella            : Peri??!! Apa maksudmu? (mundur satu langkah, takut dan ingin menghindar)
Peri                        : Kamu tidak perlu takut Cinderella, aku adalah peri yang datang untuk menolongmu. Aku datang untuk menolong gadis yang baik dan sangat lugu sepertimu.
Cinderella            : Benarkah yang kau katakan itu?
Peri                        : Benar Cinderella
Cinderella            : Kalau memang seperti itu, aku sangat berterima kasih padamu peri.
Peri                        : Iya, Lalu jawablah pertanyaanku tadi. Kenapa engkau menangis wahai gadis cantik?
Cinderella            :Periii… Aku menangis karena aku kasihan pada diriku sendiri, kini tak ada seorang pun yang mau peduli dengan diriku. Aku kini tak punya saudara ataupun orang tua yang menyayangiku. Aku memang memiliki Ibu dan dua orang kakak tiri, tapi mereka tak pernah menganggapku dan menyayangiku
Peri                        : Bersabarlah Cinderella, ini semua hanyalah cobaan hidup. Untuk itu aku datang untuk menolongmu dan aku ingin membuatmu bahagia. Bukankah kamu ingin ke pesta besar sang Pangeran?
Cinderella            : Bagaimana peri bisa tahu?
Peri                        : Kau tidak perlu tahu itu, sekarang peri akan menolongmu agar kamu bisa menghadiri pesta itu.
Cinderella            : Tapiii… ini sepertinya tidak mungkin peri, karena aku diperintahkan oleh Ibu Tiri untuk membersihkan seluruh rumah ini.
Peri                        : Itu masalah gampang bagiku Cinderella. Biar peri yang akan membersihkannya. Bim Salabim Abra Kadabra (menggunakan tongkat sihirnya)
Cinderella            : Peri, terima kasih atas pertolonganmu, kamu sangat baik padaku.
Peri                        : Iya Cinderella, Kini waktunya kamu bersiap-siap, aku akan merubahmu menjadi sangat cantik dengan gaunmu.
Cinderella            : Baik Peri.
Peri                        : Bim Salabim Abra Kadabra… (sambil Cinderella  berputar)
Cinderella            : Periii, aku kini terlihat sangat cantik sekali. Tapiiii, bagaimanakah dengan sepatuku. Akankah aku menggunakan sepatu butut ini?
Peri                        : Tentu saja tidak Cinderella, bersiaplah Bim Salabim Abra Kadabra.
Cinderella            : Peri kini aku telah benar-benar cantik dengan gaun dan sepatu kaca ini.
Peri                        : Sekarang pergilah, inilah kendaraan untukmu. Bim Salabim Abra Kadabra… (tersedia sebuah kereta kencana dengan seorang pengendaranya)
Cinderella            : Sekali lagi aku sangat berterima kasih padamu peri. Sekarang waktunya aku akan berangkat ke Istana. (Berlari dengan segera)
Peri                        : Tapi tunggu Cinderella (mengehentikan langkah Cinderella) Hanya ada satu pesan dariku, kamu harus kembali nanti sebelum pukul 12 tengah malam. Karena saat itu semuanya akan kembali seperti semula.
Cinderella            : Baiklah peri aku akan pergi sekarang. (berlari menuju Kereta Kencana)
Pengendara       : Segera Tuan Putri.
Cinderella            :Iya, Ayo jalan.
Pak…pak..pak..pak…pak… suara kaki kuda kereta kencana itu.
Di kerajaan…. Ibu Tiri, Bungsu dan Sulung kini tengah berada pada pesta tersebut. Sang pangeran pun kini tengah duduk di damping oleh tiga orang pengawal dan seorang pesuruh kerajaan di sampingnya.
Pangeran             : Pengawal.
Pengawal            : Iya tuanku (menundukkan badan serempak dengan mengarahkan tangan pada dadanya)
Pangeran            : Hari ini aku akan menemukan pujaan hati yang kelak akan menjadi permaisuriku. Jadi kau harus lakukan tugasmu dengan baik. (sambil berdiri dari posisi duduknya)
Pengawal            : Siap pangeran. (menundukkan badan)
Pesuruh pun mengumumkan akan dimulainya acara tersebut.
Pesuruh               : Wahai para gadis yang cantik jelita. Tibalah waktunya sang Pangeran akan menentukan siapakah yang berhak menjadi permaisurinya. Untuk itu pangeran ingin berdansa dengan para gadis dengan melihat kecantikan, hatinya yang baik dan kepandaiannya dalam berdansa. Untuk itu kita mulai dansa ini. Saya persilahkan pada sang pangeran untuk turun dari Kursi kerajaannya.
Akhirnya pangeran pun turun dan mencoba berdansa dengan para gadis. Setelah berdansa dengan beberapa gadis tibalah giliran si Bungsu yang diikuti oleh si Sulung dan ditemani oleh Ibu tirinya.
Bungsu kini tengah berdansa dengan pangeran, dia tak bisa berdansa sampai-sampai dia menginjak kaki sang Pangeran…
Pangeran             : Aduh.. !!! (kesakitan, sambil menyentuh kakinya yang terinjak oleh si Bungsu)
Si Bungsu             : Ups, maaf pangeran, aku tak sengaja maaf.
Pangeran             : Sudahlah, aku tak mau berdansa denganmu, kau tak bisa berdansa.
Si Sulung              :Hmmm pangeran, marilah berdansa denganku, aku lebih pandai berdansa ketimbang dia. (mendekati pangeran dan mendorong Bungsu)
Pangeran            : Baiklah kalau begitu. (memulai dansa dengan Si Sulung)
Akan tetapi si Sulung pun tak bisa berdansa, cara berdansanya sangat memalukan dan lebih gila serta lebih tidak bisa daripada Bungsu… Akhirnya membuatnya terjatuh ke lantai dan membuat malu.
Si Sulung              : Aaahhhh…!!! (terjatuh) Pangeran, bantu akuu..
Pangeran             : Tidak, kau sendiri pun ternyata lebih tidak bisa berdansa.
Si Bungsu             : Pangeran berdansa denganku lagi saja.
Pangeran             : Aku tidak mau lagi berdansa dengan salah satu pun dari kalian berdua.

Dalam percakapan di antara mereka. Nampaklah Cinderella tepat di pintu kerajaan saat pesta itu..Semua yang ada di ruangan itu terpesona dengan penampilan Cinderella. Semua menganga, termasuk Ibu tiri dan dua orang kakak tiri Cinderella. Pangeran pun ikut terpesona dengan keanggunan Cinderella.
Ibu Tiri, Bungsu dan Sulung          : Haaaaa (menganga karena terpesona oleh kecantikan Cinderella)
Si Bungsu             : Maaa, siapa itu? Kenapa dia begitu cantik?
Si Sulung              : Iya maa, siapakah dia? Dia cantik layaknya seorang putri.
Ibu Tiri                                  : Benar sayang memang dia begitu cantik, tapi entahlah mama tidak tahu siapa dia. (tak mengenali sosok Cinderella)
Pengawal            : Pangeran, sungguh cantiknya wanita itu, siapakah dia? Dan tidakkah pangeran berkenan untuk mengajaknya berdansa?
Pangeran            : Tentu saja dengan senang hati aku akan mengajaknya berdansa.Wahai pesuruhku.
Pesuruh               :Iya pangeran. (menundukkan badan serempak dengan mengarahkan tangan pada dadanya)
Pangeran            : Sambutlah gadis itu untukku.
Pesuruh               : Baik pangeran. (menundukkan badan)
Akhirnya peruruh itu menghampiri Cinderella…
Pesuruh               : Selamat datang di kerajaan ini wahai tuan putri. Selamat datang di pesta besar ini.  (menundukkan badan)
Cinderella           : Terima kasih telah menyambutku dengan baik.
Akhirnya Cinderella pun berjalan dengan begitu anggunnya hingga berada tak jauh dari pangeran. Dan akhirnya pangeran juga ikut datang menghampiri Cinderella.
Pangeran            : Wahai putri. Bersediakah kau berdansa denganku? (menunduk sambil mengulurkan tangannya pada Cinderella)
Cinderella           : Tentu saja wahai pangeran. (menerima ajakan sang pangeran dan memberikan tangannya)
Akhirnya sang pangeran dan Cinderella pun berdansa. Mereka berdansa dengan begitu indahnya sehingga membuat para hadirin di pesta itu terpukau. Berbeda dengan Ibu dan dua orang kakak tirinya. Mereka terlihat begitu iri dan dengki.
Tak terasa setelah sekian lama berdansa. Teng….teng…teng..teng… Jam dinding besar kerajaan pun berdenting. Cinderella pun tersadar akan suara itu.
Cinderella            : Pangeran, maafkan aku, aku harus segera pergi sekarang.
Pangeran             : Kenapa tuan putri? Kita belum selesai berdansa.
Cinderella           : Maaf pangeran  aku harus pergi sekarang, maafkan aku, selamat tinggal pangeraaannn. (melepaskan tangan sang pangeran dan berlari keluar dari kerajaan)
Pangeran             : Putri tungguuuuuuu (mengejar Cinderella)
Cinderella terus berlari menuruni tangga kerajaan dengan tergesa-gesa sehingga salah sebelah sepatu kacanya terlepas dari kakinya.
Cinderella           : Oh sepatu kacaku. (namun ia tak punya waktu untuk kembali dan mengambilnya, dia terus berlari menuju kereta kencana)
Pengendara Kereta Kencana      : Cepat tuan Putri
Cinderella                                                            : Iya, segera pa, aku tidak ingin kita terlambat.
Pak….pak….pak…pak… Suara Kuda Kereta Kencana itu.
Pangeran            : Putriiii…. Oh putriiiiiii (putus asa dan sia-sia mengejar karena Cinderella telah berlalu dengan kereta kencananya. Sepatu kaca ini? (terkejut) sepatu kaca ini milik sang Putri, aku akan menyimpannya, dan aku akan segera menyuruh pengawalku untuk mencari dan menentukan siapa sesungguhnya pemiliknya, maka dialah sang Putri yang telah berdansa denganku malam.
Keesokan harinya saat Cinderella tengah mengepel lantai. Tok tok tok… suara pintu rumah Cinderella di ketuk.
Ibu Tiri                  : Cinderelllaaaaaa… Bukakan pintu rumah . cepaattt
Cinderella            : Baik maaa
Setelah pintu rumah dibuka. Tampaklah seorang pesuruh kereajaan yang tengah berdiri di depan pintu rumah itu. Ibu tiri Cinderella tengah melihat dari dalam rumah, mengetahui tamu itu adalah Pengawal kerajaan ia segera keluar bersama dua orang putrinya si Bungsu dan si Sulung.
Pesuruh               : Permisi Nona.
Cinderella            : Iya ada perlu apa?
Pesuruh               : Maaf, berkenan dengan ditinggalkannya sangPangeran oleh sang Putri tadi malam, dan Pangeran pun tidak tahu siapakah sebenarnya Putri itu dan siapa namanya, oleh karena itu saya dari kerajaan ditugaskan membawa sepatu kaca ini dan mengepaskan dengan kaki para gadis dari negeri ini, dengan kaki siapa sepatu kaca ini pas, maka dialah pemiliknya dan dialah yang akan menjadi calon permaisuri sang Pangeran, karena sepatu kaca ini adalah milik sang Putri yang semalam telah berdansa dengan sang Pangeran.
Cinderella           : Oh… silakan anda mencoba.
Ibu Tiri                  : Heii Cinderella, sekarang kamu masuk ke dapur, kamu tidak penting berada di sini.Tempatmu hanya di dapur.
Cinderella           : Baik maa… (masuk ke dalam)
Ibu tiri                   : Baiklah pak, silakan anda cobakan pada kedua anak saya ini, karena semalam mereka berdua telah hadir di pesta itu.
Si Sulung              : Biar aku yang lebih dulu mencobanya, karena pasti akan sangat pas dengan kakiku yang mungil ini.
Pesuruh               : Silakan
Si Sulung              : Hahhh… Koq longgar? Tidak mungkin, ini kan sepatu kacaku.
Si Bungsu            : Hey hey hey…. Tidak mungkin, ini sepatu milikku, jadi akan pas jika aku yang memakainya… (sambil mencobanya) Haahhhh maaaa. Koq sesak siiihhh…. Gak muat maaa…
Ibu Tiri                  : Koq bisa sih sayang? Gak mungkin, pasti pas koq, coba kamu ulangi lagi.
Si Bungsu            : Aduuhh maa tetap gak bisa, sangat gak muat, sepertinya kakiku terlalu besar.
Si Sulung              : Aduuhhhh. Gimana ini?
Pesuruh               : Maaf nona-nona. Kaki anda berdua tidak cocok dengan sepatu ini. Dan Nyonya saya rasa Nona yang tadi sepertinya dia juga perlu untuk mencoba sepatu kaca ini.
Ibu Tiri                  : Oh, tidak bisa pak. Tidak mungkin, diacuma pembantu di rumah ini. Semalam dia hanya di rumah, dan dia tidak berangkat ke pesta, jadi tidak ada kemungkinan bahwa sepatu itu adalah miliknnya.
Pesuruh               : Apa salahnya kalau dia mencobanya, tidak ada salahnya kan nyonya. Agar setiap gadis di negeri ini telah mencoba sepatu kaca ini.
Tiba-tiba…. Cinderella datang
Pesuruh               : Wahai nona, saya perkenankan anda untuk mencoba sepatu kaca ini.
Cinderella           : Sungguh?
Pesuruh               : Iya Nona
Cinderella           : Baiklah
Si Sulung              : Maaa ini tidak bisa maa. Gembel itu tidak boleh mencoba sepatu kaca itu.
Si Bungsu            : Iya maaa
Ibu Tiri                  : Sudahlah sayang, diam saja, mama yakin koq sepatu itu juga gak akan pas di kakinya.
Setelah Cinderella mencoba mengenakan sepatu kaca itu, ternyata sepatu kaca itu sangat pas dikaki Cinderella.
Pesuruh               : Waw, benar-benar pas, Wahai nona, sepatu ini sangat pas di kakimu.
Ibu Tiri                                  : Tidak mungkiiiiiinn, ini tidak mungkin, tidak mungkin sepatu iti miliknya, semalam ia tidak pergi ke pesta.
Namun, Cinderella pun mengeluarkan pasangan sebelah dari sepatu kaca itu dan menggunakan kedua-duanya.  Pengawal itu semakin yakin sedangkan Ibu dan dua orang kakak tirinya semakin tidak percaya dan bingung.
Pesuruh               : Wahai nona ternyata kaulah pemilik sepatu ini. Dan kau lah Tuan Putri yang selama ini dicari oleh sang Pangeran.
Tak disangka pangeran telah datang, keluar dari kereta kencana yang sudah sejak tadi parkir di depan rumah itu.
Pangeran             : Putri, kaulah yang kucari selama ini, akhirnya aku menemukanmu…
Cinderella            : Iya Pangeran.
Pangeran             : Putri…
Cinderella            : Pangeran… (Berpegangan tangan)
Akhirnya sang Pangeran kini menemukan calon permaisurinya, akhirnya mereka pun menikah dan menempuh hidup baru di kerajaan itu. Cinderella kini hidup bahagia bersama sang Pangeran menjadi pendamping hidup Pangeran.
SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar